NEW YORK - Bagi yang suka berlama-lama dalammenggunakan telepon seluler, sebaiknya harus waspada. Pasalnya, sebuahpenelitain terungkap, radiasi yang dihasilkan telepon seluler dapatmenyebabkan kerusakan memori, sehingga dapat mempercepat penyakit pikun.
Penelitianyang dilakukan Lund University, Swedia, seekor tikus diuji coba dengandiberi radiasi telepon suleler dua jam dalam sepekan selama setahun.Hasilnya, tikus diberi radiasi mengalami ingatan yang jelek, ketimbangtikus yang tidak diberi radiasi.
Saat tikus yang diberi radiasidilepaskan pada sebuah kotak dengan menaruh empat objek berbeda. Tikustersebut tidak menunjukan ketertarikannya kepada objek itu. Hal berbedajustru dilakukan oleh tikus yang tidak diberi radiasi.
“Radiasi microwavedari ponsel. Menyebabkan aliran darah ke otak si tikus melambat.Karena, ada sel syarafnya yang rusak,” jelas salah satu penelitiProfessor Leif Salford, demikian yang dilaporkan Sciencedaily, Minggu (7/12/2008).
Parapeneliti menjelaskan, kerusakan syaraf terjadi kerena kerusakan sel dicerebral cortex dan hippocampus, atau bisa disebut pusat ingatan diotak. Kerusakan syaraf ini terjadi setelah enam pekan setelah diberiradiasi. Peneliti menemukan pengaruh pada sekelompok gen, tidak hanyagen secara individu.
Selain itu, Leif Salford juga jugamenemukan albumin, protein yang berfungsi sebagai molekul penting didalam darah, bocor ke otak saat binatang yang diselidiki dilaboratorium terkena radiasi. Untuk kebocoran albumin ini bisa langsungterjadi.
Setelah mengetahui kerusakan pada tikus itu, mereka kini mencoba meneliti bagaimana hal itu bisa sampai terjadi.
“Meskibaru sebatas pada tikus. Kami sarankan bagi pengguna, untuk tidakmenggunakan ponsel terlalu dekat dengan telinga. Atau bisa menggunakanhands-free,” saran Professor Leif Salford.
Penelitianyang dilakukan Lund University, Swedia, seekor tikus diuji coba dengandiberi radiasi telepon suleler dua jam dalam sepekan selama setahun.Hasilnya, tikus diberi radiasi mengalami ingatan yang jelek, ketimbangtikus yang tidak diberi radiasi.
Saat tikus yang diberi radiasidilepaskan pada sebuah kotak dengan menaruh empat objek berbeda. Tikustersebut tidak menunjukan ketertarikannya kepada objek itu. Hal berbedajustru dilakukan oleh tikus yang tidak diberi radiasi.
“Radiasi microwavedari ponsel. Menyebabkan aliran darah ke otak si tikus melambat.Karena, ada sel syarafnya yang rusak,” jelas salah satu penelitiProfessor Leif Salford, demikian yang dilaporkan Sciencedaily, Minggu (7/12/2008).
Parapeneliti menjelaskan, kerusakan syaraf terjadi kerena kerusakan sel dicerebral cortex dan hippocampus, atau bisa disebut pusat ingatan diotak. Kerusakan syaraf ini terjadi setelah enam pekan setelah diberiradiasi. Peneliti menemukan pengaruh pada sekelompok gen, tidak hanyagen secara individu.
Selain itu, Leif Salford juga jugamenemukan albumin, protein yang berfungsi sebagai molekul penting didalam darah, bocor ke otak saat binatang yang diselidiki dilaboratorium terkena radiasi. Untuk kebocoran albumin ini bisa langsungterjadi.
Setelah mengetahui kerusakan pada tikus itu, mereka kini mencoba meneliti bagaimana hal itu bisa sampai terjadi.
“Meskibaru sebatas pada tikus. Kami sarankan bagi pengguna, untuk tidakmenggunakan ponsel terlalu dekat dengan telinga. Atau bisa menggunakanhands-free,” saran Professor Leif Salford.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar